Jumat, 17 Mei 2013

Aksi Damai GBKP, Latar Belakang dan Sejarah Berdirinya


AKSI DAMAI GBKP
Latar Belakang
            GBKP atau Gereja Batak Karo Protestan merupakan salah satu gereja terbesar di Kabupaten Karo. Sebagai gereja yang seharusnya membawa damai dan membawakan suara kenabiaanya ditengah-tengah semua makhluk dan ciptaan sudah seharusnya gereja ini bertindak memerangi segala ketidakadilan dan penyakit masyarakat yang menghancurkan generasi muda dan masyarakat khususnya orang karo.
Sejarah Berdirinya Aksi damai
            Menurut pantauan kami aksi damai ini bermula dari GBKP Klasis Kabanjahe yang memprotes penyakit masyarakat ini di tahun 2012 silam. Dinilai kegiatan ini sangat baik, maka GBKP-pun mengangkat coordinator lapangan yaitu Ketua Bidang Diakonia Modramen sebagai coordinator lapangan dibantu oleh semua ketua Klasis GBKP Rayon Gugung, yaitu Klasis Lau Banleng, Tigabinanga, Kabanjahe, Kabanjahe-Tigapanah dan Klasis Berastagi.
            Aksi damai merupakan bentuk  protes gereja terhadap kinerja pemerintah daerah yang belum maksimal dalam melaksanakan tugasnya. Aksi ini akan dilakukan secara damai, tidak ada kekerasan dan tindakan anarkis, sebab gereja merupakan pembawa damai di tengah-tengah masyarakat.
Kegiatan Aksi Damai
            Menurut informasi yang sampai kepada redeksi, bahwa ada tahapan aksi damai ini yaitu :
1.      Menyarankan
2.      Menindak Lanjuti

Selasa, 14 Mei 2013

Aksi Damai GBKP menolak Narkoba, Judi dan Prostitusi


AKSI DAMAI GBKP
DALAM MENENTANG PERJUDIAN, NARKOBA DAN PROSTITUSI
“inilah suara kenabian Gereja”

Selasa 14 Mei 2013 merupakan hari yang bersejarah bai GBKP, khususnya rayon gugung. Dimana GBKP memprotes pemerintah atas maraknya perjudian, prostitusi atau rumah kitik-kitik, narkoba yang beredar dengan bebas bumi Turang ini. Oleh karena itu diadakanlah aksi damai tanda bagaimana gereja khususnya GBKP melihat kurang sigapnya pemerintah dalammenangani masalah-masalah soaial ini.

Aksi ini dimulai dari GBKP Kaban Jahe kota, dilanjutkan ke gedung DPRD Tanah Karo, Polres Karo, Kejaksaan Tanah Karo dan Kantor bupati Tanah Karo kemudian ditutup dengan doa di GBKP Kaban Jahe Kota. Peserta yang ikut ambil bagian dalam aksi ini +  5000 jemaat.